Sumatera Barat — Tahun 2025 menjadi momen penting bagi Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Sumatera Barat dalam memperkuat gerakan literasi di daerah. Salah satu upaya strategis yang digagas adalah program diskusi literasi daring bertajuk “Sapo Kawan”, sebuah ruang belajar dan berbagi pengalaman bagi pengelola serta relawan TBM yang akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan.
Program Sapo Kawan dirancang sebagai wadah untuk mengangkat praktik baik yang telah dilakukan oleh TBM di berbagai daerah. Setiap sesi diskusi akan menghadirkan dua narasumber dan satu moderator yang semuanya berasal dari TBM di Sumatera Barat. Diskusi ini dijadwalkan berlangsung secara daring pada minggu kedua dan keempat setiap bulannya, tepatnya pada Minggu malam.

Ketua Forum TBM Sumbar, Hasan Achari, menjelaskan bahwa program ini bertujuan meningkatkan kapasitas pengelola dan relawan TBM agar gerakan literasi dapat memberikan dampak nyata di masyarakat.
“Pada tahun 2024, Forum TBM Sumbar telah berhasil menghimpun hampir 150 TBM yang tergabung dalam forum ini dan membentuk sembilan Pengurus Daerah (PD). Secara kuantitas, kita sudah cukup baik. Tahun 2025 adalah saatnya fokus pada peningkatan kapasitas pengelola dan relawan agar gerakan literasi yang dilakukan dapat benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Hasan.
Hasan juga menambahkan harapannya agar pemerintah turut mendukung upaya peningkatan kapasitas ini melalui pelatihan-pelatihan literasi yang melibatkan TBM.
“Saya berharap pemerintah, khususnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Sumatera Barat serta Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat, dapat memberikan perhatian lebih dengan menggelar berbagai pelatihan literasi yang melibatkan TBM di Sumbar,” lanjutnya.
Kegiatan Sapo Kawan diharapkan menjadi ruang inspiratif bagi para pegiat literasi di Sumatera Barat. Diskusi yang konstruktif ini diharapkan mampu menumbuhkan semangat cinta literasi dan mengubah persepsi masyarakat bahwa gerakan literasi bukanlah gerakan sunyi, melainkan sebuah gerakan dinamis yang membawa perubahan.
Forum TBM Sumbar optimistis, melalui kolaborasi dan peningkatan kapasitas ini, gerakan literasi di Sumatera Barat akan terus tumbuh dan memberikan kontribusi besar dalam mencerdaskan masyarakat melalui budaya membaca. Dengan visi Sumbar Literat, Forum TBM Sumbar percaya bahwa Sumatera Barat dapat menjadi provinsi yang literasinya semakin maju dan berdaya saing.
Salam Literasi!
Catatan: Nama “Sapo Kawan” berasal dari bahasa Minangkabau yang berarti “Menyapa kawan atau Halo Kawan”. Nama ini menggambarkan semangat kebersamaan dan kolaborasi di antara para pegiat literasi di Sumatera Barat.